Teknologi mengakomodir manusia dengan fitur yang sesuai atau bahkan melebihi ekspektasi dari mereka, hari-hari ini kita begitu dibombardir dengan bermacam image yang berseliweran di dunia maya. Image tersebut dibangun dengan segala rupa untuk mengakomodir hasrat narsistik manusia, salah satunya melalui aplikasi faceapp yang kemudian dapat memprovide hasrat-hasrat tersebut. Kecanggihan faceapp untuk merekayasa wajah dari seseorang, dalam hitungan detik wajah mereka berubah menjadi tua, muda, ekspresi wajah menjadi bahagia, murung dan lainya. Secara garis besar aplikasi ini menawarkan fitur untuk memenuhi obsesi orang-orang yang ingin memiliki wajah lebih cantik, tampan, dan akhirnya nasib dapat dimanipulasi secara fotografis, namun yang lebih penting lagi menurut saya adalah memanipulasi kenyataan itu sendiri.
Realitas waktu yang saya perlihatkan disini adalah persoalan obsesi usia. keinginan untuk mengimajinasikan tampilan wajah merupakan hal yang paling menariknya. Pada dasarnya kecerdasan buatan ini hadir untuk memperlihatkan hal-hal yang lebih baik dari realitanya, dan fotografi dapat menjawab hal tersebut, fotografi menjadi tools sebagai alat yang mampu merubah realitas.
Hasrat manusia untuk dapat terlihat menjadi muda, bagi saya adalah hal yang dapat di eksplorasi dalam proyek foto ini, saya mencoba memotret beberapa teman saya menggunakan handphone dan mengunggah beberapa foto dari internet, dalam hal ini beberapa foto yang saya unggah merupakan figur yang sering dijumpai dalam medan seni rupa kontemporer di Indonesia. Secara teknis metode yang saya gunakan dalam proyek foto seri ini, copy and paste yaitu memindahkan dari foto satu ke lainya dengan cara merubah tampilan wajah mereka yang tadinya terlihat berusia tua menjadi lebih muda dan yang muda menjadi terlihat lebih tua. Dengan demikian waktu dalam foto seri ini diperlihatkan dari hasil manipulasi terhadap potret wajah, yaitu menghadirkan dua foto, yaitu foto olahan dan foto aslinya, dalam satu frame. Foto olahan melalui aplikasi faceapp menjadi foto yang telah dimanipulasi terlihat lebih muda dan tua, sedangkan foto aslinya yaitu memperlihatkan realitanya saat ini, setelah itu menggabungkan dua foto tersebut menjadi satu image baru dengan didukung oleh bantuan aplikasi photoshop.
Artifacial merupakan judul pada proyek foto seri ini, yang memparodikan kata artificial. Dalam hal ini saya ingin memperlihatkan bagaimana waktu itu kemudian bisa dimainkan sesuka hati, realitas dapat dimanipulasi sesuai apa yang diinginkan, melalui sebuah aplikasi. Selain mendukung imajinasi dari penggunanya, kecanggihan yang ditawarkan oleh teknologi pada akhirnya seringkali disalahgunakan untuk kepentingan yang cenderung politis, segala sesuatunya dapat direkayasa untuk mencapai tujuan tertentu. Foto seri Artifacial tidak hanya mempertanyakan otoritas sebuah kebenaran dalam foto, yaitu antara foto yang nyata dan yang olahan, tapi juga mengajak kita berpikir mengenai makna fiksi dan realita dalam sebuah foto.
Ahmad Hilal
Technology accommodates humans with features that match or even exceed their expectations, these days we are bombarded with various images milling about in cyberspace. The image is built in all kinds of ways to accommodate human narcissistic desires, one of which is through the faceapp application which can then provide these desires. The sophistication of faceapp is to engineer a person’s face; in seconds their face turns old, young, changing facial expressions to become happy, gloomy and so on. Broadly speaking, this application offers features to satisfy the obsession of people who want to have a more beautiful, handsome face, and finally fate can be manipulated photographically, but what is more important in my opinion is manipulating reality itself.
The reality of time I present here is a matter of age obsession. The desire to imagine facial features is what attracts people the most. Basically, artificial intelligence is here to show things that are better than reality; and where photography can answer this, photography becomes a tool as a tool capable of changing reality.
Human desire to be seen as young, for me, is something that can be explored in this photo project. I try to experiment with my friends and from some photos that are on the internet already- in this case some of the photos I play with are figures that are often encountered in the field of contemporary art in Indonesia. Technically, the method that I use in this photo series project, copy and paste, is to move from one photo to another by changing the appearance of their faces, from old to younger and younger to look older. Thus, the time in this photo series is shown from the manipulation of the portrait, namely presenting two photos : the processed photo and the original photo, in one frame. Processed photos through the Faceapp application become photos that have been manipulated to look younger and older, while the original photos are showing the current reality, after that to combine the two photos into one new image supported by the help of the Photoshop application.
Artifacial, which comes from the word play artificial. In this case I want to show how time can then be played at will, reality can be manipulated as desired, through an application. Apart from supporting the imagination of its users, the sophistication offered by technology.
In the end, it is often misused for interests that tend to be political, everything can be engineered to achieve certain goals. Artifacial not only questions the authority of a truth in photos, namely between real and processed photos, but also invites us to think about the meaning of fiction and reality in a photo.
Ahmad Hilal